--> Skip to main content

Bolehkan mobil mewah diesel menggunakan Bio Solar?

Mengenang akan banyaknya kasus Chevrolet Captiva Diesel yang mengalami troble ngantong pada linernya, apakah ini hanya terjadi pada Chevrolet Captiva saja atau pada mobil lainnya juga sama? Ternyata untuk Mercedes dan BMW diesel juga kasus serupa adalah hal umum yang selalu terjadi dan menjadi kasus paling banyak dialami.
Bolehkan mobil mewah diesel menggunakan Bio Solar?

Alasan paling nyata adalah karena salahnya minuman yang sering di pakai setiap hari pada mobil-mobil mewah ini. Mobil yang seharusnya menggunakan bahan bakar yang bagus malah diberi minuman untuk truk angkut pasir, ya jadi beginilah akibatnya, linier ngantong ujungnya turun mesin.

Alasan mengapa bio solar bisa merusak mesin adalah juga karena bisa mempengaruhi oli mesin
Banyak blog yang membahas bagaimana pemakaian bio solar bisa membuat mesin rusak. Namun kebanyakan membahas dari sisi aliran bahan bakarnya saja. Sepertinya efek dari bio solar pada oli mesin terlewatkan.

Contoh contoh dari warning pemakaian bio solar adalah sebagai berikut:

Plus-Minus Konsumsi Biosolar
Dampak Biodiesel 10 Persen Pada Mesin Mobil di Indonesia
All New Innova Diesel 2016: Jangan Pakai Solar Biasa!

Kutipan kutipan diatas menjelaskan bahwa bio solar dapat mengganggu kerja mesin terutama dari sisi injektor. Sifat melarutkan kotoran menyebabkan kotoran dapat terbawa ke sistem suplai bahan bakar sehingga beresiko membuntu saluran bahan bakar, merusak pompa bahan bakar atau injektor. Mobil yang baru pertama menggunakan bio solar harus ganti filter bahan bakarnya, dan diganti lebih sering setelah itu.

Sifatnya yang mudah teroksidasi membuatnya mudah terurai. Sehingga bio diesel bisa berubah menjadi lumpur dalam 6 bulan di tangki. Sifatnya yang menyerap air menyebabkan timbulnya bakteri atau asam di tangki penyimpanan.

Juga disebutkan kelemahan di sisi angka cetane yang rendah dan kandungan sulphur.


Namun kutipan diatas tidak bisa menjelaskan mengapa bio solar hingga bisa merusak turbo seperti yang diceritakan berikut ini:

Jangan gunakan Bio Solar pada Chevrolet Captiva anda, bahaya turbo rusak dan turun mesin om bro.

Akhir-akhir ini banyak sekali Captiva yang sedang meriang di bengkel. Entah karena keseleo kakinya atau karena salah minum yang akhirnya harus turun mesin karena harusnya menggunakan Pertadex malah menggunakan bio solar. Harga selisih dikit tapi kalau sudah turun mesin kayak gini siap-siap aja ngosongin dompet seharga Ninja 150cc.

Keluhan awal dari salah minum solar adalah Linear ngantong, kompresi drop dan ada suara-suara kasar dari mesin. Jika sudah kayak gini estimasi masuk bengkel resmi pasti vonis turbo harus ganti karena rusak dan linear ganti juga. Nah harga Turbo sendiri kalau di beres udah ketahuan 23 juta sendirian seharga Yamaha Nmax non ABS, belum Linear ganti, belum jasa dan tektek bengeknya segala macam bisa mencapai total 58 juta. Nah loh kok lebih mahal dari Ninja 150, malahan seharga Ninja 250 Dua silinder karbu. Hahaha, Wong sugih mang bro. Harga no problem yang penting mobil nyaman lagi.


Biaya turun mesin Chevrolet Captiva Diesel karena terlalu banyak minum bio solar. Turbo bisa rusak mang bro.
Menurut penulis itu terjadi karena bio solar mempengaruhi oli mesin. Ini sudah diketahui sebagai salah satu resiko penggunaan dari FAME, bahan yang dipakai untuk pembuatan Bio Solar.

Menurut pertamina, bio solar itu mengandung FAME sebanyak 20%.

Pertamina Siap Terapkan Mandatory B-20 Tahun Depan Kebutuhan FAME Diproyeksikan 4,8 Juta KL
PT Pertamina (Persero) memproyeksikan kebutuhan fatty acid methyl ester atau FAME untuk perusahaan tahun depan akan mencapai 4,8 juta KL atau setara dengan 24 juta KL Biosolar dengan kandungan 20%

FAME ini ternyata punya efek besar terhadap masa pakai oli mesin. Ini pernah penulis bahas di artikel berikut:
Pertamina merilis meditran SX Bio untuk mengurangi resiko terjadinya lumpur oli di mobil yang pakai bio solar
Terlihat pada hasil grafik bahwa ada perbedaan hasil akhir di kekentalan dan fuel dilution. Oksidasi dan keasaman meningkat tajam pada pemakaian bio solar. Pemakaian bio diesel meingkatkan keausan mesin ditandai dengan peningkatan abrasi, wear rate dan pengurangan kandungan aditif ZDDP.

Selain masalah masalah yang dijelaskan di kutipan sebelumnya, keberadaan FAME membuat bio solar jadi juga mempengaruhi oli mesin dan seal. Seal dari kendaraan lama (produksi sebelum 1992) bisa tidak tahan terhadap pemakaian Bio Solar, sehingga harus diganti dulu sealnya. Sifat oksidasi dan degradasi yang jelek dari FAME membuat oli mesin juga menjadi lebih cepat teroksidasi dan terdegradasi.

Sebagai efeknya, oli cepat menjadi hitam dan menjadi lumpur. Ini bisa dilihat dari hasil percobaan Mercedes Benz berikut ini:

Terlihat bahwa kandungan FAME yang banyak menyebabkan filter oli jadi sangat hitam, kotoran terlihat menggumpal dan menyumbat filter.. Oli hitam yang sama juga terjadi pada Mobil Chevrolet Captiva yang harus bongkar mesin setelah pakai bio solar.

Mercedes Benz menjelaskan lebih lanjut problem apa saja yang terjadi karena pemakaian bio solar pada dokumen berikut:
Technical Risks from the use of Diesel Fuel Containing Biodiesel
Examples of damage that can be caused by the use of biodiesel fuel
include the following:
• Clogging of fuel filter caused by soaps, which may be formed by
biodiesel components such as products of aging or products due to
production shortcomings, which may contaminate biodiesel blends.
• Clogging of fuel filter due to the growth of microbes in free water
containing biodiesel blends.
• Fuel gelling under cold climate conditions, because biodiesel may
have poor cold flow properties depending from the feedstock and
because additives in biodiesel and conventional diesel are sometimes
incompatible.
• Corrosion and sticking of low-and-high pressure fuel system
components such as pumps and injectors, especially after a long
storage period of the vehicle, due to the formation of sticky polymers
and acids during biodiesel aging/oxidation.
• Sludge formation in engine oil due to the formation of biodiesel aging
products.
• Deposit formation on piston rings, oxygen sensors and exhaust gas
recirculation (EGR) system parts.
• Nozzle coking and injector deposits accelerated through metallic by-products of biodiesel.
• Engine oil dilution, especially when driving under low load and engine temperature
conditions, because biodiesel is not evaporating from engine oil. Fuel enters the engine oil
during particulate trap regeneration.

Selain itu FAME juga mengurangi daya lumas oli:

Grafik diatas menunjukkan bahwa bahan bakar dengan kandungan FAME 30% punya daya abrasi mesin lebih tinggi daripada solar biasa. Bahkan di pengukuran keausan bio solar menyebabkan alatnya macet tidak bisa diukur angkanya. Sementara di pengujian pengurangan kandungan ZDDP terlihat yang di bio solar terjadi jauh lebih banyak.

Jadi bila sudah pakai bio solar kendaraan dituntut untuk menggunakan oli mesin yang jauh lebih bagus. Paling tidak yang punya daya anti oksidasi lebih baik, punya zddp lebih banyak dan punya sifat anti asam yang lebih baik (TBN).

Pertamina bahkan telah meluncurkan oli khusus untuk kendaraan yang pakai bio diesel.
11 Des 2015, Pertamina Luncurkan Meditran SX Bio Untuk Kendaraan Biodiesel
PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Lubricants, kembali meluncurkan produk pelumas hasil inovasi anak bangsa, Meditran SX Bio, yang didesain khusus untuk mesin dan kendaraan berbahan bakar biodiesel.

Produk ini diformulasikan khusus untuk mesin berbahan bakar biodiesel utamanya dengan spesifikasi B20 (20% kandungan FAME). Meditran SX Bio khusus didesain agar memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap degradasi akibat kontaminasi FAME ke dalam pelumas.

Kelemahan kelemahan dari bio diesel diringkas di petunjuk pengguna John Deree sebagai berikut:
John Deere Product Support Bulletin “BioDiesel Fuel in John Deere Diesel Engines”
The following must be considered when using biodiesel blends up to B20:
• Cold weather flow degradation
• Stability and storage issues (moisture absorption, oxidation, microbial growth)
• Possible filter restriction and plugging (usually a problem when first switching to biodiesel on used engines.)
• Possible fuel leakage through seals and hoses
• Possible reduction of service life of engine components
The following must also be considered when using biodiesel blends above B20.
• Possible coking and/or blocked injector nozzles, resulting in power loss and engine misfire if John Deere
approved fuel conditioners containing detergent/dispersant additives are not used
• Possible crankcase oil dilution, requiring more frequent oil changes
• Possible corrosion of fuel injection equipment
• Possible lacquering and/or seizure of internal components
• Possible formation of sludge and sediments
• Possible thermal oxidation of fuel at elevated temperatures
• Possible elastomer seal and gasket material degradation (primarily an issue with older engines)
• Possible compatibility issues with other materials (including copper, lead, zinc, tin, brass, and bronze) used in
fuel systems and fuel handling equipment
• Possible reduction in water separator efficiency
• Potential high acid levels within fuel system
• Possible damage to paint if exposed to biodiesel

Oleh karena itu, bio solar cuma cocok untuk kendaraan yang sering dipakai, sehingga bio solar tidak mengendap lama di tangki bahan bakar. Selain itu kendaraan juga harus pakai oli mesin yang lebih baik, yang punya daya anti oksidasi lebih baik dan daya pelicin yang lebih baik. Atau paling tidak, perlu ganti oli lebih sering.

Ingat bahwa problem ini berlaku hanya untuk Bio Solar dengan kandungan FAME. Sekarang ini bio solar pertamina masih pakai bahan FAME. Di luar negeri telah dikembangkan bio solar dengan bahan HVO dan BTL.

Contoh klaim soal BTL dibilang tidak punya kelemahan macam FAME:
NEXBTL, From Wikipedia, the free encyclopedia
As a result of its hydrocarbon nature, Neste Renewable Diesel operates without problems in current diesel vehicles in all climatic conditions. It does not have any of the drawbacks of the traditional ester type FAME biodiesel, such as cold operability, 'best before' date, engine and fuel system deposit formation, risk for microbial growth and water pick up, engine oil dilution and deterioration.

Dikutip dari berbagai sumber : Pertamina, IndoCaptiva, dan blog-blog otomotif dari google.
thanks to Hikmat G from Panorama Motor
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar