--> Skip to main content

Mengenal Mazda MR90, salah satu mobil nasional yang tidak banyak dikenal orang.

Mobil nasional, mungkin banyak orang berpikiran jika berkata mobil nasional adalah Timor, padahal diera sebelum tahun 2000 sudah ada banyak mobil nasional yang digadangkan sebagai mobil asli Indonesia namun namanya tidak pernah publikasi dan dikenal banyak orang. Dan salah satu mobil nasional yang masih ada dijalanan sampai sekarang selain mobil timor adalah Mazda MR90.


Mazda MR90, mobil rakyat yang dilupakan
Mazda MR90

MR 90 yang gagal jadi mobil rakyat

Soebronto Laras, bos PT Indomobil, ingin mengubah visi mobil rakyat dari berbentuk Kijang menjadi sedan. “Obsesi saya adalah membuat mobil rakyat atau yang saya sebut Mobira,” kata Soebronto dalam memoarnya, Meretas Dunia Otomotif Indonesia.

Soebronto menggandeng Mazda agar mau menjadi pioner membuat sedan di Indonesia, Mazda setuju namun tidak bisa membuat model sedan baru. Sehingga dipilih model Mazda 323 Familia yang diproduksi pada 1978 sampai 1980.

PT Mazda Indonesia Manufacturing (MIM) menyediakan peralatan dan segala macam teknisnya, sementara lokasi manufaktur disediakan Indomobil di kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi.

Mantan pembalap nasional, Benny Hidayat, jadi instruktur trial run mobil rakyat itu, “Ngetes mobil rakyat itu beberapa kali bolak-balik Jakarta-Bandung nonstop, tidak boleh berhenti. Berhenti sebentar hanya untuk ganti sopir. Tidak hanya membawa muatan orang, tapi juga bawa muatan karung dan timah supaya tidak oleng,” kata Benny.

Selesai pengujian yang terbilang sukses, Soebronto menamakan mobil rakyat itu MR 90. “Ketika mengambil nama itu, saya memikirkan bahwa mobil-mobil sedan itu nantinya akan menjadi mobil rakyat tahun ‘90-an karena saat itu kita sudah masuk ‘90-an,” kata Soebronto.

Soebronto menyampaikan karena MR 90 jenis sedan maka akan terkena pajak penjualan barang mewah 30%. Soeharto menyuruh Tungky untuk membicarakan dengan menteri keuangan agar pajak penjualan dapat dihapuskan supaya harganya bisa lebih murah lagi.

Namun, Soebronto benar-benar kaget ketika permintaan bebas pajak penjualan yang diajukan ditolak menteri keuangan. Alasannya “mobil itu sedan dan tidak bisa membicarakan lokalisasi karena belum ada peraturan mobil nasional. Sehingga PPN BM-nya adalah 30%.”

Niat Soebronto menjadikan MR 90 sebagai mobil rakyat gagal. Terkena pajak PPN BM 30% membuat harga MR 90 lebih mahal dari Kijang.
“Kalau tidak kena pajak, mungkin harga MR 90 cuma sekitar Rp12 juta ”

Mazda MR 90 bermesin 1.300 cc kurang laku di pasaran, target penjualan tidak tercapai. Mobil banyak yang rusak karena menumpuk di gudang.

Saduran dari : © 2016 Majalah Historia/Randy Wirayudha.


Mungkin belum banyak yang tahu mengenai Mazda MR90 ini adalah mobil rakya atau dikenal dengan mobil nasional.

Bahkan ada juga kembaran si MR90 ini adalah BabyBoomer dan tahukan anda perbedaan dari Babyboomer dan MR90?

Perbedaan Mazda MR90 dan BabyBoomer adalalah :

Dari sisi mesin
MR90 masih Platina dan Boomer sudah CDI,
untuk stir klo MR belum EPS dan Boomer sudah EPS (Elektric Power Stir).
kaca belakang Boomer ada wiper dan MR nggak,
bemper kalo MR besi dan Boomer viber tebal.

Dari interior,
klo Boomer sudah power window untuk kaca depan serta central look dan MR tdak.
dashboard boomer seperti vantrend
MR90 1 rantai keteng dan Boomer 2 rantai keteng

Jika mempunyai MR90 atau BabyBoomer dan ingin mencari dan bertambah saudara bisa langsung merapat untuk bergabung dengan MBL (MR90 dan BabyBoomer Lovers).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar