--> Skip to main content

Toyota Fortuner jadi angkot di Papua. Ini sudah biasa.

Pedalaman Papua memang mempunyai medan yang sudah terkenal berat dan tidak semua kendaraan bisa melaju disana. Seperti sedan dan city car mungkin hanya berada di kawasan kota saja, untuk daerah pedalamannya jangan harap bisa jalan. Dan hanya kendaraan jenis SUV saja yang bisa melahap beratnya medan di jalanan pedalaman Papua. Salah satunya Fortuner.

Fortuner yang banyak kita kenal adalah mobil yang lebih banyak berkeliaran dari kantor ke kantor atau mal. Namun di Nabire, Papua sana Fortuner malahan dijadikan Taxi atau angkotan perkotaan (angkot). Seperti yang saya langsir dari detik.com mengenai angkutan perkotaan di sana menggunakan Toyota Fortuner.

Tangerang - Mobil-mobil keluaran Toyota seperti Fortuner, Innova dan Hilux menjadi mobil angkot di Papua. Toyota rupanya tidak mengetahui soal ini.


Toyota Fortuner jadi Taxi di Papua
Toyota Fortuner jadi Taxi di Papua. sumber oto.detik.com

"Kaget dan bersyukur membaca berita ini, Artinya Toyota Fortuner ini bisa menjadi solusi transportasi di Papua yang masih memiliki medan jalanan yang ekstrim dimana tidak setiap jenis mobil bisa melewatinya," ujar PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H Sijabat saat ditemui di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

"Dan juga faktor keekonomisan membuat kendaraan ini menjadi pilihan partner bisnis usaha transportasi di Papua," imbuhnya.

Mobil Toyota Fortuner itu lazim ditemui di pedalaman Paniai melalui trans jalan Nabire, Papua. Uniknya mobil SUV tersebut berpelat kuning. Dengan medan jalan yang berat, Fortuner dinilai mempunyai performa baik untuk jalan naik turun dan rusak.

"Pakai mobil enak. Ini mobil Fortuner keluaran 2018 saya cicil Rp 15 juta per bulan selama 3 tahun harga Rp 500-an juta," kata seorang sopir, Mardi (31) kepada detikOto, Jumat (8/3/2018) lalu.

Mardi mengakui memang taksi model mewah seperti ini unik apalagi mengantar penduduk pedalaman yang biasanya tak beralas kaki. Kendati demikian, mobil mewah ini kerap digunakan untuk pejabat juga, termasuk mengawal rombongan RI 1.

"Mobil ini pernah dipakai pengawal Jokowi. Lalu pihak Jokowi bingung kenapa pelatnya kuning semua lalu suruh diganti," ujarnya sambil tertawa.

Dia mengaku menerapkan tarif per kepala sebesar Rp 500 ribu. Namun untuk pemesanan khusus seperti carter harga bisa lebih.

"Harga untuk carter bisa sejuta per hari dalam kota saja. Kalau Nabire ke Paniai itu Rp 3 juta per hari," sambung dia.

Kendati begitu, di balik menikmati untung yang lumayan, ada sederet hal yang mengancam Mardi yang telah belasan tahun jadi sopir ini.

"Suka ada pemalangan dan rampok. Saya pernah dirampok dengan pistol di kepala dan parang di leher. Tapi itu anggap saja bala (musibah) kalau tidak kuat tidak bisa," jelas dia.

Bukan cuma itu, para sopir juga harus berhadapan dengan ancaman longsor sampai orang mabuk yang tiba-tiba datang. "Sepupu saya itu baru satu kali kena rampok tapi sudah minta pulang, ke kampung" jelas pria asal Palopo.

Perihal perampokan dan ancaman lainnya, Mardi tidak pernah menceritakan itu ke keluarganya. Ayah dua orang anak ini memilih menyebut sedang dapat bala jika sang istri menanyakan uang dia yang hilang.

Sebagai informasi, Nabire ke pegunungan Paniai memakan waktu sekitar 6 jam dengan beberapa jalan rusak dan longsor. Melewati sejumlah jembatan yang beberapa di antaranya masih dalam pembangunan.

Kalau dimodif offroad seperti ini mungkin cocok juga untuk main lumpur disana ya om bro.

Modif Toyota Fortuner offroad look like.
Modif Toyota Fortuner offroad look like.

salam 1 aspal.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar