--> Skip to main content

Kekuatan netizen, Siswa SMA tukang tambal ban panggilan siap di sekolahkan seorang pengusaha.

Anak SMK tukang tambal ban keliling
Anak SMK tukang tambal ban keliling


Sebuah berita viral di sebuah fanspage Solo Keresidenan yang membuat sebuah berita mengenai seorang siswa yang bekerja sambilan sebagai tukang tambal ban panggilan disekitaran Karanganyar. Dalam artikel tersebut dituliskan bahwa siswa ini kerja sambilan untuk membantu orang tuanya, dan panggilan paling jauh sekitar 17 km. Sangat jauh untuk ukuran panggilan tambal ban.

Siswa tersebut juga ternyata siap dipanggil untuk tambal ban 24 jam, dan biaya juga seiklasnya.
komentar facebook
komentar facebook

Karena viral tersebut, dan seorang member motuba yang juga seorang pengusaha menuliskan akan siap membantu menyekolahkan nya hingga selesai di SMK muhamadiyah 1 Demak.
Bahkan menuliskan juga selesai pulang sekolah bisa membantu di bengkel karoserinya atau bengkel motor miliknya.

Wah sayang ga ada alamatnya, kl ada siapa tahu mau pindah di SMK Muhammadiyah 1 Demak saya biayai penuh, pulang sekolah kl mau bantu2 di bengkel karoseri, juga dapat upah (sesuai kemampuan)....

Luar biasa, komentar tersebut juga langsung di up dan ahirnya di temukan kontak langsung dari siswa tersebut.

Berikut berita dari fanspage solo.

#Karanganyar - Wahyu Nugroho Siswa SMK asal Karanganyar yang buka usaha tambal ban panggilan pernah menempuh jarak yang jauh. 

Dia pernah berangkat dari Gondangrejo, Karanganyar ke Kartasura, Sukoharjo untuk menambal ban. 

Jarak dua wilayah tersebut diketahui sejauh 17 kilometer.
Tak ada tarif yang dipasang saat bekerja menambal ban. 

Pemuda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar itu tak pernah mentukan tarif kepada palanggannya yang meminta tolong jasanya. 

"Tarif seikhlasnya, kalau gak ada bisa dibawa dulu gak papa," kata dia, saat ditemui tengah menambal ban di Kawasan UNS Solo, Sabtu (6/3/2021).

Dia mengatakan, menjadi tukang tambal ban keliling ini karena ingin membantu orang lain. 

Hal itu sesuai dengan nasihat sang ibu, untuk ikhlas membantu orang lain. 

"Saya memilih tambal ban ini karena di Solo jarang ada. Dan disuruh ibu untuk membantu orang," kata dia.

Pelajar SMK Kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Gondarejo itu mengatakan, dia siap dipanggil 24 jam.
 Meski rumahnya di Gondangrejo, dia juga pernah menambal hingga kawasan Kartasura, Sukoharjo. 

"Sehari kalau ramai itu bisa 8 orderan, kalau sepi ya gak ada," kata dia. 

"Biasa saya banyak dipanggil dikawasan Jetak dan Sadon Karanganyar," terangnya. 
Bahkan, dia juga pernah mendapat panggilan menambal ban pukul 02.00 dini hari. 

Meski demikian, keterbatasan alat, dia hanya bisa menambal ban untuk sepeda motor saja. 

Sebab, kompa angin yang dia bawa hanya kompa angin manual. 
 "Saya juga bawa stok ban dalam, kalau butuh diganti. Saya juga bisa melayani tambal ban tubles," ucapnya. 

Dibalik kegigihannya sebagai tukang tambal ban keliling, Wahyu memiliki citi-cita yang amat besar. 

Pemuda jurusan otomotif itu ingin memiliki usaha bengkel sendiri.

Sumber Tribunsolocom


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar